AUDIT SIKLUS PERSEDIAAN DAN PERGUDANGAN
AUDIT SIKLUS PERSEDIAAN
DAN PERGUDANGAN
AUDITING II
KELAS B
KELOMPOK 4
RETNO SUBEKTI (12)
ALIFAH DEWI RESTARI (19)
NURAFIFAH FEBRIANI (20)
CANDRA DWI AFSARI (22)
ALIFIA NUR FADHILLA (23)
FITRI NUR OKTAVIANI (30)
UNIVERSITAS WIDYATAMA
BANDUNG
Siklus persediaan dan
pergudangan merupakan siklus yang memiliki hubungan erat dengan siklus
transaksi lainnya. Bagi perusahaan manufaktur, bahan baku memasuki siklus
persediaan dan pergudangan dari siklus akuisisi dan pembayaran, sementara
tenaga kerja langsung memasukinya dari siklus penggajian dan personalia. Siklus
persediaan dan pergudangan diakhiri dengan penjualan barang dalam siklus
penjualan dan penagihan.
FUNGSI BISNIS DALAM SIKLUS
SERTA DOKUMEN DAN CATATAN TERKAIT
Dalam mempelajari
siklus persediaan dan pergudangan, kita akan menggunakan contoh perusahaan
manufaktur, yang persediaannya mungkin meliputi bahan baku, suku cadang dan
perlengkapan yang dibeli untuk digunakan dalam produksi, barang dalam proses
manufaktur, dan barang jadi yang tersedia untuk dijual. Siklus persediaan dan
pergudangan terdiri dari dua sistem terpisah tetapi terkait erat, di mana yang
satu melibatkan arus fisik bang dan yang lainnnya dengan biaya terkait. Enam
fungsi bisnis akan membentuk siklus persediaan dan pergudangan.
Memroses Pesanan
Pembelian
Permintaan pembelian
adalah formulir yang digunakan untuk meminta departemen pembelian untuk memesan
persediaan. Permintaan tersebut dapat dilakukan oleh personil ruang penyimpanan
bahan baku yang diperlukan, dengan perangkat lunak komputer yang terotomatisasi
ketika bahan baku mencapai tingkat yang telah ditentukan terlebih dahulu,
dengan pesanan yang dilakukan atas bahan baku yang diminta untuk memenuhi
pesanan pelanggan, atau melalui pesanan yang dilakukan atas dasar perhitungaan
bahan baku secara periodik.
Menerima Bahan Baku
Penerimaan bahan baku
yang dipesan, melibatkan inspeksi atas bahan yang diterima menyangkut kuantitas
dan kualitasnya. Departemen penerimaan akan membuat laporan penerimaan yang
menjadi bagian dari dokumentasi sebelum pembayaran dilakukan. Setelah inspeksi,
bahan itu dikirim ke ruang penyimpanan dan salinan dokumen penerimaan, atau
pemebritahuan atau notifikasi elektronik mengenai penerimaan barang, biasanya
diserahkan ke bagian pembelian, ruang penyimpanan, dan utang usaha.
Pengendalian dan akuntabilitas merupakan hal penting unutk semua transfer
tersebut.
Menyimpan Bahan Baku
Setelah
diterima, bahan itu biasanya disimpan diruang penyimpanan. Ketika departemen
lainnya memerlukan bahan untuk produksi, personil ruang penyimpanan menyerahkan
permintaan bahan yang telah disetujui secara layak, mengerjakan pesanan, atau
dokumen serupa atau pemberitahuan elektronik yang mengindikasikan jenis dan
kuantitas bahan yang diperlukan.
Memroses Barang
Pemrosesan persediaan
sangat bervariasi dari perusahaan ke perusahaan. Perusahaan menentukan item dan
kuantitas barang jadi yang akan dibuat berdasarkan pesanan khusus dari
pelanggan, peramalan penjualan, tingkat persediaan barang jadi yang telah
ditentukan sebelumnya, dan operasi produksi yang ekonomis.
Menyimpan Barang Jadi
Ketika barang jadi
telah selesai, barang itu ditempatkan diruang penyimpanan menunggu dikirim.
Dalam perusahaan yang memiliki pengendalian internal yang baik, barang jadi
disimpan dengan pengendalian fisik yang
terpisah, disuatu area dengan akses terbatas. Pengendalian barang sering kali
dianggap sebagai bagian dari siklus penjualan dan penagihan.
Mengirimkan Barang Jadi
Pengiriman barang jadi
harus diotorisasi oleh dokumen pengiriman yang disetujui secara layak. Bagi
banyak perusahaan, terdapat pergerakan barang secara fisik dalam perusahaan
ketika mentransfer persediaan dari bahan baku ke barang dalam proses ke barang
jadi. Serupa dengan pengiriman barang jadi, transfer persediaan dalam siklus
persediaan dan pergudangan harus diotorisasi oleh dokumentasi transfer yang
layak untuk memastikan keakuratan transfer biaya antarakun persediaan pada neraca.
File Induk Persediaan Perpetual
File
Induk Persediaan Perpetual merupakan jenis catatan yang digunakan untuk persediaan.
File induk persediaan perpetual umumnya mencantumkan informasi tetang unit
persediaan yang diakuisisi, dijual, dana
da ditangan. Dalam sistem terkomputerisasi yang dirancang dengan baik, file itu
juga berisi informasi mengenai biaya per unit. Catatan perpetual yang terpisah
biasanya disimpan untuk bahan baku dan barang jadi.
Informasi
yang dapat diandalkan merupakan informasi yang memenuhi sifat dapat di periksa
(verifiability). Netral (neutral), dan menyajikan yang sebenarnya
(representationally faithfull). (Islahuzzaman:2006).
BAGIAN AUDIT PERSEDIAAN
Tujuan keseluruhan dari
audit siklus pesediaan dan
pergudangan adalah
untuk menyediakan
kepastian bahwa laporan keuangan memperhitungkan secara wajar bahan baku,
barang dalam proses, persediaan barang jadi dan harga pokok penjualan. Audit
siklus persediaan dan pergudangan dapat dibagi menjadi lima aktivitas yang
berbeda dalam siklus:
1. Mengakuisisi dan mencatat bahan baku, tenaga kerja dan
overhead
Bagian audit ini meliputi tiga fungsi pertama dalam gambar 21-2 hal tersebut mencakup pemrosesan pesanan pembelian, penerimaan bahan baku dan penyimpanan bahan
baku. Auditor akan memahami pengendalian internal terhadap ketiga fungsi
tersebut dan kemudian melaksanakan pengujian pengendalian serta pengujian
substantif atas transaksi baik dalam siklus akuisisi dan pembayaran maupun
siklus penggajian dan personalia. Pengujian tersebut harus memenuhi tujuan
auditor bahwa pengendalian yang mempengaruhi akuisisi bahan baku dan biaya
manufaktur telah beroperasi secara efektif, serta bahwa transaksi akuisisi
telah dinyatakan secara benar.
2. Menstransfer secara internal aktiva dan biaya
Transfer
internal persediaan meliputi fungsi keempat dan kelima pada gambar… yaitu
memproses barang dan menyiapkan barang jadi. Klien memperhitungkan aktivitas
tersebut dalam catatan akuntansi biaya, yang independen dengan siklus lainnya
dan diuji sebagai bagian dari audit siklus persediaan dan perguadangan.
3. Mengirimkan barang dan mencatat pendapatan serta biaya
Pencatatan
pengiriman dan biaya terkait merupan fungsi terakhir yang diperlihatkan pada
gambar… karena fungsi tersbut merupakan bagian dari siklus penjualan dan
penagihan, auditor harus memahami dan menguji pengendalian internal terhadap
pencatatan pengiriman sebagai bagian dari audit siklus tersebut, termasuk
prosedur untuk memverifikasi keakuratan pengkreditan ke persediaan yang dicatat
dalam file induk persediaan perpetual.
4. Mengamati persediaan secara fisik
Auditor
harus mengamati klien yang melakukan perhitungan fisik persediaan untuk
menetukan apakah persediaan yang tercatat benar-benar ada pada tanggal neraca
dan dihitung secara benar oleh klien. Pemeriksaan fisik merupakan jenis bukti
yang penting yang digunakan untuk memverifikasi keeradaan dan perhitungan
persediaan.
5. Menetapkan harga dan mengkompilasi persediaan.
Biaya
yang digunakan untuk menilai persediaan harus diuji guna menetukan apakah klien
telah mengikuti secara benar metode persediaan yang sesuai baik dengan
prisip-prinsip akuntansi yang diterima umum maupun konsisten dengan tahun sebelumnya. Prosedur audit yang digunakan untuk memverifikasi biaya-biaya tersebut disebut sebagai pengujian harga. Selain itu, auditor juga harus melaksanakan
pengujian kompilasi persediaan (inventory compilation tests), yang merupakan pengujian untuk memverivikasi apakah perhitungan fisik telah diikhtisarkan
secara benar, kuantitas dan haga persediaan telah dikalikan dengan benar dan
persediaan yang dikalikan difooting secara benar pada saldo persdiaan buku
besar umum yang sama.
Ø AUDIT AKUNTANSI BIAYA
1.
Pengendalian Akuntansi Biaya (Cost Accounting
Records)
Adalah pengendalian yang
berhubungan dengan pemrosesan yang mempenaruhi
persediaan fisik dan penelusuran biaya terkait dari saat bahan baku diminta
hingga produk selesai dibuat dan ditransfer ke penyimpanan. Jadi pengendalian
tersebut dapat dibagi ke dalam dua ketegori luas:
1. Pengendalian fisik terhadap bahan baku, barang dalam proses dan persediaan
barang jadi.
2. Pengendalian terhadap biaya terkait.
Hampir semua perusahaan
memerlukan pengendalian fisik terhadap aktivanya untuk mencegah kerugian akibat
penyalahgunaaan dan pencurian. Untuk melindungi aktiva, sebagian besar perusahaan
memisahkan secara fisik dan membatasi akses ke area penyimpanan
bahan baku, barang dalam proses, serta barang jadi untuk mengendalikan
pergerakan persediaan.
AUDIT SIKLUS PERSEDIAAN
DAN PERGUDANGAN
Prosedur analitis
meliputi perbandingan jumlah yang dicatat dengan perkiraan yang dikembangkan
oleh auditor. Seringkali prosedur analitis mencakup perhitungan rasio oleh
auditor untuk dibandingkan dengan rasio tahun lalu dan data lain yang
berhubungan. Pelaksanaan prosedur analitis dapat memberikan indikasi perlunya
pengujian yang lebih ekstensif jika hasil perbandingan tersebut menunjukkan
banyak keliruan. Dalam pelaksanaan audit, auditor sering melakukan prosedur
analitis. Karena prosedur analtis merupakan alat yang menambah keefesienan dan
keefektifan pelasanaan pengujian audit lebih lanjut, sehingga biaya dan waktu
dapat diminimalisir. (Islahuzzaman:2007)
Pengujian Akuntansi
Biaya
Memahami
pengendalian internal dalam sistem akuntansi biaya, menilai risiko pengendalian
yang direncanakan, menentukan luas pengujian pengendalian, serta merancang
pengujian pengendalian dan pengujian substantif atas transaksi untuk memenuhi
tujuan audit yang berkaitan dengan transaksi. Auditor sangat memperhatikan
empat aspek akuntansi biaya berikut:
1. Pengendalian
fisik terhadap persediaan
2. Dokumen
dan catatan untuk mentransfer persediaan
3. File
induk persediaan perpetual
4. Catatan
biaya per unit
Pengendalian Fisik. Auditor
menguji pengendalian fisik terhadap bahan baku, barang dalam proses, dan barang
jadi yang umumnya terbatas pada observasi serta pengajuan pertanyaan. Auditor
dapat memeriksa area penyimpanan bahan baku untuk menentukan apakah persediaan
sudah dilindungi dari pencurian dan penyalahgunaan dengan menggunakan kunci
atau ukuran keamanan lainnya, termasuk custodian persediaan.
Dokumen dan Catatan
untuk Mentransfer Persediaan. Ketika mengaudit
transfer persediaan, pertama auditor harus memahami pengendalian internal klien
untuk mencatat transfer sebelum dapat melaksanakan pengujian yang relavan.
Setelah memahami pengendalian internal, auditor dapat dengan mudak melaksanakan
pengujian pengendalian atau pengujian substantif atas transaksi dengan
memeriksa dokumen serta catatan untuk menguji tujuan keterjadian dan keakuratan
bagi transfer barang dari ruang penyimpanan bahan baku ke lini perakitan
menufaktur. Auditor juga membandingkan catatan produksi dengan file induk
persediaan perpetual untuk memastikan bahwa semua barang yang diproduksi telah
dikirm secara fisik ke ruang penyimpanan barang jadi.
File Induk Persediaan
Perpetual. Reliabilitas file induk persediaan
perpetual mempengaruhi penetapan waktu dan luas pemeriksaan fisik persediaan
oleh auditor. Jika file induk persediaan perpetual sudah akurat, auditor dapat
menguji persediaan fisik sebelum tanggal neraca. Persediaan fisik interim dapat
menghasilkan penghematan biaya yang signifikan baik bagi klien maupun auditor,
dan memungkinkan audit diselesaikan lebih awal. Auditor juga dapat mengurangi
pengujian atas perhitungan persediaan fisik apabila klien memiliki catatan
persediaan perpetual yang dapat diandalkan dan menilai rendah risiko
pengendalian yang terkait dengan observasi fisik persediaan. Auditor menguji
file induk persediaan perpetual dengan memeriksa dokumentasi yang mendukung
penambahan dan pengurangan jumlah persediaan dalam file induk. Auditor menguji
catatan perpetual untuk akuisisi bahan baku dalam siklus akuisisi dan
pembayaran, sementara pengurangan barang jadi untuk penjualan diuji dalam
siklus penjualan dan penagihan.
Catatan Biaya per Unit.
Ketika menguji catatan biaya perseiaan,
pertama auditor harus memahami pengendalian internal dalam sistem akuntansi
biaya. Pemahaman ini dapat menghabiskan waktu karena arus biaya diintegrasikan
dengan catatan akuntansi dalam tiga siklus lainnya: akuisisi dan pembayaran,
penggajian dan personalia, serta penjualan dan penagihan. Setelah auditor memahami pengendalian
internal yang mempengaruhi catatan akuntansi biaya, pendekatan untuk melakukan
verifikasi internal atas catatan akuntansi biaya, pendekatan untuk melakukan
verifikasi internal atas catatan akuntansi biaya. Biasanya auditor menguji
catatan akuntansi biaya sebagai bagian dari pengujian akuisisi, penggajian, dan
penjualan untuk menghindari menguji catatan lebih dari satu kali dan untuk
meningkatkan efisiensi audit. Ketika menguji transaksi akuisisi, auditor harus
menelusuri unit dan biaya per unit bahan baku ke penambahan yang dicatat dalam
file induk persediaan perpetual serta total biaya ke catatan akuntansi biaya.
PROSEDUR ANALITIS
Beberapa
prosedur analitis yang umum dan kemungkinan salah saji yang dapat ditunjukan
ketika terjadi fluktuasi. Selain melaksanakan prosedur analitis yang memeriksa
hubungan saldo akun persediaan dengan akun laporan keuangan lainnya, auditor
sering kali menggunkan informasi nonkeuangan untuk menilai kekayaan saldo yang
berkaitan dengan persediaan.
OBSERVASI FISIK
PERSEDIAAN
Karena persediaan
sangat bervariasi untuk perusahaan yang berbeda, maka memahami industri dan
bisnis klien merupakan hal yang lebih penting bagi observasi fisik persediaan
maupun penetapan harga dan kompilasi persediaan ketimbang sebagian besar bidang
audit lainnya. Pertama auditor melaksanakan kunjungan ke fasilitas persediaan
klien, termasuk area penerimaan, penyimpanan, produksi, perencanaan, dan
penyimpanan catatan. Setelah menilai risiko bisnis klien, auditor menentukan
materialitas kinerja dan menilai risiko inheren untuk persediaan, yang biasanya
sangat material bagi perusahaan manufaktur, grosir, dan ritel. Ketika menilai
risiko pengendalian, auditor terutama memperhatikan pengendalian internal
terhadap catatan perpetual, pengendalian fisik, perhitungan persediaan, serta
penetapan harga dan kompilasi persediaan. Sifat dan luas pengendalian tersebut
sangat bervariasi dari perusahaan ke perusahaan.
A company is subject to present a
financial statement with quality as its responsibility to authorities. The
Financial Accounting Standards [28] establishes qualitative characteristics to
be obtained in accounting information commonly used in decision making
processes. (Islahuzzaman:2018)
Persyaratan Observasi
Persediaan
Standar auditing mengharuskan
auditor untuk menerima efektivitas metode perhitungan persediaan klien dan
ketergantungan yang dapat mereka tempatkan pada representasi klien mengenai
kuantitas serta kondisi fisik persediaan. Untuk memenuhi persyaratan tersebut,
auditor harus:
·
Hadir pada saat klien
menghitung persediaannya untuk menentukan saldo akhir tahun.
·
Mengamati prosedur
perhitungan klien.
·
Mengajukan pertanyaan
kepada personil klien mengenai prosedur perhitungaannya.
·
Melakukan pengujian
atas perhitungan fisik independen mereka sendiri.
Titik yang penting dalam standar auditing adalah
perbedaan antara siapa yang mengamati perhitungan persediaan fisik dan siapa
yang bertanggung jawab melakukan perhitungan. Klien adalah pihak yang
bertanggung jawab menetapkan prosedur untuk menghitung persediaan fisik secara
akurat dan benar-benar melakukan serta mencatat perhitungan tersebut.
Pengendalian terhadap
Perhitungan Fisik
Pengendalian yang memadai terhadap
perhitungan fisik persediaan klien meliputi instruksi klien yang benar untuk melakukan
perhitungan fisik, supervisi oleh personil perusahaan yang bertanggung jawab,
verifikasi internal yang independen atas perhitungan yang dilakukan oleh
personel klien lainnya, rekonsiliasi independen antara perhitungan fisik dengan
file induk persediaan perpetual, dan pengendalian klien yang memadai terhadap
lembar perhitungan atau tag yang digunakan untuk mencatat perhitungan
persediaan. Jadi, jika pengendalian atas perhitungan persediaan fisik klien
tidak memadai, auditor akan menghabiskan lebih banyak waktu untuk memastikan
bahwa perhitungan fisik tersebut sudah akurat.
Keputusan Audit
1. Penetaan
Waktu
Auditor
memutuskan apakah perhitungan fisik dapat dilakukan sebelum akhir tahun
terutama atas dasar keakuratan file induk persediaan perpetual. Jika klien
melakukan perhitungan fisik interim, yang hanya akan disetujui auditor apabila
pengendalian internalnya efektif, auditor akan mengamati perhitungan persediaan
pada saat itu, dan juga menguji transaksi yang dicatat dalam catatan persediaan
perpetual dari tangga; perhitungan hingga akhir tahun.
2. Ukuran
Sampel
Ukuran
sampel pada observasi fisik dapat dipertimbangkan dalam istilah total jam yang
dihabiskan dan bukan jumlah item persediaan yang dihitung. Kunci atas jumlah
waktu yang diperlukan untuk menguji persediaan adalah kememadaian pengendalian
internal terhadap perhitungan fisikm keakuratan file indk persediaan perpetual,
total nilai uang dan jenis persediaan, jumlah lokasi persediaan yang sangat
berbeda, sifat dan luas salah saji ditemukan pada tahun sebelumnya, serta
risiko inheren lainnya.
3. Pemilihan
Item
Ketika
mengamati klien yang menghitung persediaan, auditor harus berhati-hati untuk:
·
Mengamati perhitungan
item-item yang paling signifikan dan sampel representatif dari item persediaan
yang umum.
·
Menyelidiki item yang
mungkin telah using atau rusak.
·
Membahas dengan
manajemen menyangkut alasan mengeluarkan setiap item yang material.
AUDIT SIKLUS PERSEDIAAN
DAN PERGUDANGAN
Selain
audit atas laporan keuangan historis yang disusun berdasarkan prinsip akuntansi
yang berlaku umum, akuntan public biasanya diminta untuk memberikan jasa
penugasan audit lainnya, jasa atestasi, dan penugasan kompilasi, berbagai
tingkat keyakinan (level of assurance)
dan jenis-jenis laporan lainnya.
Pada intinya, tugas seorang auditor
adalah melakukan pembandingan antara kondisi yang sebenarnya dari
penyelenggaraan pengolahan data tersebut dengan ketentuan yang menjadi
dasarnya, dan kemudian menentukan tingkat kesesuaiannya. (Islahuzzaman: 2006)
Pengujian Observasi
Fisik
Bagian
terpenting dari observasi persediaan yaitu menentukan apakah perhitungan fisik
itu telah dilakukan sesuai dengan instruksi klien. Untuk melakukan hal ini
secara efektif maka auditor harus hadir saat perhitungan fisik dilakukan.
Jika
karyawan klien tidak mengikuti instruksi persediaan, maka auditor harus
menghubungi penyelia untuk memecahkan masalah atau memodifikasi prosedur
observasi fisik. Auditor juga harus memeriksa semua area fisik dimana
persediaan itu disimpan untuk memastikan bahwa semua persediaan telah
diperhitungkan dan diberi tag dengan tepat. Kotak atau kontainer lainnya yang
menyimpan persediaan juga harus dibuka selama menguji perhitungan untuk
memastikan bahwa persediaan ada secara fisik. Sebagai bagian dari prosedur
analitis yang dilakukannya setelah klien meyelesaikan perhitungan persediaan,
auditor bisa membandingkan persediaan dengan nilai dolar yang tinggi dengan
perhitungan pada tahun sebelumya serta file induk persediaan sebagai pengujian
kelayakan.
AUDIT PENETAPAN HARGA
DAN KOMPILASI
Auditor harus memverifikasi bahwa perhitungan
fisik atau kuantitas catatan perpetual sudah diberi harga dan dikompilasi
dengan benar. Pengujian harga persediaan mencakup semua pengujian atas harga
per unit klien untuk menentukan apakah hal itu sudah benar. Pengujian kompilasi
persediaan termasuk menguji ikhtisar perhitungan persediaan klien, menghitung
kembali harga dikalikan dengan kuantitas, menfooting ikhtisar persediaan, dan
menelusuri total ke buku besar umum.
Pengendalian Penetapan
Harga dan Kompilasi
Catatan
biaya standar yang mengindikasikan varians biaya bahan, tenaga kerja, dan
overhead, sangat membantu dalam mengevaluasi kelayakan catatan produksi jika
manajemen memiliki prosedur untuk mempertahankan standar tersebut tetap
mutakhir terhadap perubahan proses produksi dan biaya. Manajemen juga harus
memiliki seseorang yang independen dari departemen yang bertanggung jawab
menentukan biaya mereview kelayakannya.
Klien
memerlukan pengendalian internal atas kompilasi persediaan untuk memastikan
bahwa perhitungan fisik telah diikhtisarkan dengan benar, diberi harga pada
jumlah yang sama seperti catatan perunit, dikalikan dan ditotalkan dengn benar,
serta dicantumkan dalam file induk persediaan perpetual dan akun persediaan di
buku besar umum terkait pada jumlah yang tepat.
Prosedur penetapan
Harga dan Kompilasi
Auditor
dapat menerapkan tujuan dengan menggunakan informasi yang diperoleh dari klien
sebagai kerangka referensi, termasuk deskripsi setiap item persediaan,
kuantitas, harga perunit, dan nilai total. Kita mengasumsikan bahwa informasi
yang direfleksikan dalam listing persediaan perpetual dicatat sesuai urutan
deskripsi item persediaan, dengan bahan baku, barang dalam proses, dan barang
jadi disajikan secara terpisah. Totalnya harus sama dengan saldo buku besar
umum.
Penilaian Persediaan
Saat
melakukan pengujian penilaian persediaan, auditor menghadapi tiga permasalahan.
Pertama, metode nya harus sesuai dengan standar akuntansi. Kedua, penerapan
metodenya harus konsisten dari tahun ke tahun. Ketiga, biaya persediaan versus
nilai pasar harus dipertimbangkan.
Penetapan Harga
Persediaan yang Dibeli Jenis persediaan utama
yang termasuk dalam kategori ini yaitu bahan baku, suku cadang yang dibeli, dan
perlengkapan. Sebagai langkah pertama dalam memverifikasi penilaian persediaan
yang dibeli, auditor harus menentukan apakah klien menggunakan metode FIFO,
LIFO, rata-rata tertimbang, atau beberapa metode penilaian lainnya. Auditor
juga harus menentuka biaya mana yang akan dilibatkan dalam penilaian item persediaan.
The majority
of external auditors depend on internal auditors with-in a limited span of time
and such dependency needs to increase in the future [63]. To make decisions
regarding the level of depend-ency
on the works
of internal auditors,
external auditors need
to assess the quality of the internal audit. Most of the work of
inter-nal auditors may be useful for external auditors in determining the
nature, the duration, and the span of work of the audit . (Islahuzzaman:2018)
Ø Audit Penetapan Harga
dan Kompilasi
·
Penetapan
Harga Persediaan yang Dibuat
Pada penetapan
harga barang dalam proses dan barang jadi , auditor harus mempertimbangkan
biaya bahan baku , tenaga kerja langsung , dan overhead manufaktur . Keharusan
untuk memverifikasi setiap hal tersebut membuat audit atas persediaan barang
dalam proses dan barang jadi menjadi lebih kompleks ketimbang audit atas
persediaan yang dibeli . Dalam menetapkan harga bahan baku untuk membuat produk
, auditor harus mempertimbangkan baik biaya per unit bahan baku maupun jumlah
unit yang diperlukan untuk membuat unit output .
·
Harga
Pokok atau Harga Pasar
Dalam menetapkan
harga persediaan , auditor harus mempertimbangkan apakah biaya penggantian atau
nilai realisasi bersih yang lebih rendah dari biaya historis . untuk barang
jadi dan bahan baku yang dibeli , auditor dapat menguji biaya penggantian
dengan memeriksa faktur vendor periode selanjutnya atau faktur saat ini jika
tidak ada pembelian yang dilakukan atas item persediaan setelah akhir tahun .
Ø Integrasi Pengujian
·
Pengujian
Siklus Akuisisi dan Pembayaran
Ketika
memverifikasi akuisisi persediaan sebagai bagian dari pengujian siklus akuisisi
dan pembayaran , auditor juga memperoleh bukti mengenai keakuratan bahan baku
yang diperoleh dan semua biaya overhead manufaktur yang dikeluarkan kecuali
tenaga kerja . Biaya akuisisi tersebut mengalir secara langsung ke harga pokok
penjualan atau menjadi bagian terbesar dari persediaan akhir bahan baku ,
barang dalam proses dan barang jadi .
·
Pengujian
Siklus Penggajian dan Personalia
Ketika auditor
memverifikasi biaya tenaga kerja , kondisi yang sama juga berlaku seperti untuk
akuisisi . Dalam sebagian besar kasus , catatan akuntansi biaya untuk biaya
tenaga kerja langsung dan tidak langsung dapat diuji sebagai bagian dari audit
siklus penggajian dan personalia .
·
Pengujian
Siklus Penjualan dan Penagihan
Hubungan antara
siklus penjualan dan penagihan serta siklus persediaan dan pergudangan tidak
seerat seperti dua siklus yang dibahas . Akan tetapi , sebagian besar pengujian
audit atas penyimpangan barang jadi , serta pengiriman dan pencatatan penjualan
, dapat dilakukan ketika siklus penjualan dan penagihan diuji . Jika klien
menggunakan catatan biaya standar , auditor mungkin bisa menguji harga pokok
penjualan standar bersamaan dengan dilaksanakannya pengujian penjualan .
·
Pengujian
Akuntansi Biaya
Pengujian atas
catatan akuntansi biaya merupakan sarana untuk memverifikasi pengendalian yang
mempengaruhi persediaan karena auditor tidak memverifikasi sebagai bagian dari
pengujian atas ketiga siklus sebelumnya .
Auditor menguji pengendalian fisik , transfer biaya bahan baku ke barang
dalam proses , transfer biaya barang yang telah selesai ke barang jadi , file
induk perusahaan perpetual dan catatan biaya per unit .
·
Persediaan
Fisik , Penetapan Harga , dan Kompilasi
Persediaan fisik
, penetapan harga , dan kompilasi sama pentingnya bagi audit persediaan karena
salah saji dalam salah satu aktivitas dapat menyebabkan persediaan dan harga
pokok penjualan disalahsajikan . Dalam menguji persediaan fisik , auditor
mungkin sangat tergantung pada file induk persediaan perpetual jika file itu
telah diuji sebagai bagian dari salah satu atau lebih siklus yang telah dibahas
dan dianggap dapat diandalkan .
DAFTAR PUSTAKA
Arens,
A.Alvin, Elder, J.Randal, Beasley, S.Mark. 2008. Auditing and Assurance Service
an Integrated Approach. 12th Edition, Upper Sadel River, New Jersey, Pearson
Education International.
Islahuzzaman.
(2007). Akuntansi Sumber Daya Manusia Dan
Kendala Dalam Penerapannya. Diakses pada tanggal 21 April 2019.
Islahuzzaman
(2007). Pengaruh Persepsi Senior Auditor Atas Tingkat Kompetensi Pihak Pemberi
Informasi Terhadap Pelaksanaan Prosedur Analitis
Arens, A. A., Randal,
J. E., & Mark, S. B. (2008). Auditing and Assurance Service an
Integrated Approach 12th Edition. Upper Sadel River, New Jearsey: Pearson
Education International.
Islahuzzaman dkk.
(2018). The Impact of Audit Committee and Internal Audit towards Financial
Statement Quality: External Audit and Corporate Governance as Intervening
Variables. International Journal of Engineering & Technology, 1.
Diakses pada tanggal 6 Mei 2019
Islahuzzaman (2006). Sikap Auditor terhadap Jasa Audit E-commerce di Bandung. Jurnal Bisnis,
Manajemen dan Ekonomi 8 (02).
Diakses pada tanggal 26 April 2019
Islahuzzaman
dkk. (2018). The Impact of Audit Committee and Internal Audit towards Financial
Statement Quality: External Audit and Corporate Governance as Intervening
Variables. International Journal of
Engineering & Technology, 1. Diakses pada tanggal 19 Maret 2019
Komentar
Posting Komentar