AUDIT SIKLUS PENGGAJIAN DAN PERSONALIA
AUDIT SIKLUS
PENGGAJIAN DAN PERSONALIA
AUDITING II
KELAS B
KELOMPOK 4
RETNO SUBEKTI (12)
ALIFAH DEWI RESTARI (19)
NURAFIFAH FEBRIANI (20)
CANDRA DWI AFSARI (22)
ALIFIA NUR FADHILLA (23)
FITRI NUR OKTAVIANI (30)
UNIVERSITAS WIDYATAMA
BANDUNG
Siklus penggajian dan personalia melibatkan pekerjaan dan pembayaran
kepada semua karyawan. Dalam penilaian persediaan perusahaan manufaktur,
perusahaan konstruksi, dan industry lainnya tenaga kerja merupakan pertimbangan
yang penting. Penilaian dan pengalokasian tenaga kerja yang tidak
tepat dapat menimbulkan salah saji terhaap laba bersih yang material.
Penggajian juga merupakan bidang dimana sumber daya perusahaan dapat terbuang
akibat ketidak efisienan atau pencurian melalui kecurangan.
Dalam
audit yang umum, perbedaan utama antara siklus penggajian dan personalia serta
siklus lainnya meliputi : (1) Hanya ada satu siklus transaksi untuk penggajian,
(2) Transaksi pada umumnya jauh lebih signifikan ketimbang akun neraca terkait,
(3) Pengendalian internal terhadap penggajian sudah efektif bagi hamper semua
perusahaa, bahkan perusahaan kecil sekalipun. Karena ketiga hal tersebut, maka
ketika mengaudit penggajian, biasanya auditor menekankan pengujian
pengendalian, pengujian substantive atas transaksi, dan prosedur analitis.
AKUN DAN TRANSAKSI DALAM SIKLUS PENGGAJIAN DAN
PERSONALIA
Tujuan
keseluruhan dari audit siklus penggajian dan personalia adalah untuk
mengevaluasi apakah saldo akun yang terpengaruh oleh siklus tersebut telah
dinyatakan secara wajar sesuai dengan prinsip prinsip akuntansi yang diterima
umum.
Akun
T digunakan untuk mengilustrasikan cara informasi akuntansi mengalir melalui
berbagai akun dalam siklus penggajian dan personalia. Dalam sebagian besar
system, akun gaji dan upah akrual hanya akan digunakan pada akhir periode akuntansi.
Beban baru akan dicatat apabila karyawan telah benar benar dibayar dan bukan
ketika biaya tenaga kerja terjadi. Akrual untuk tenaga kerja dicatat
dengan ayat jurnal penyesuaian pada akhir periode bagi setiap biaya tenaga
kerja yang dihasilkan tetapi belum dibayar.
FUNGSI BISNIS DALAM SIKLUS
PENGGAJIAN DAN PERSONALIA SERTA DOKUMEN DAN CATATAN TERKAIT
Siklus
penggajian dan personalia dimulai dengan merekrut karyawan dan diakhiri dengan
membayar karyawan tersebut atas jasa yang mereka laksanakan dan pemotongan
pajak oleh pemerintah serta institusi lain dan pajak gaji serta manfaat akrual.
Jadi, siklus tersebut melibatkan perolehan jasa dari karyawan yang konsisten
dengan tujuan perusahaan, dan akuntansi yang tepat untuk jasa tersebut.
Departemen
sumber daya manusian menyediakan sumber yang independen untuk mewawancarai dan
merekrut personel yang memenuhi kualifikasi. Departemen tersebut juga merupakan
sumber catatan yang independen bagi verifikasi internal atas informasi upah.
Termasuk penambahan dan penghapusan gaji serta perubahan upah dan pengurangan.
Biaya
orisinal dari SDM, biaya ini merupakan pengorbanan yang terjadi untuk
memperoleh dan mengembangkan manusia. Biaya orisinil dari SDM secara tipical
termasuk biaya- biaya rekrutmen atau pengerahan, seleksi, penerimaan (hiring),
penempatan, orientasi, dan pelatihan ditempat kerja (on-the job training).
Beberapa biaya yang disebut di atas merupakan biaya langsung (direct cost) dan
biaya tidak langsung (indirect cost). (Islahuzzaman:2006)
Catatan
personalia(personel records) meliputi data seperti tanggal mulai bekerja,
investigasi personil, tingkat pembayaran, pengurangan yang diotorisasi,
evaluasi kinerja dan tanggal berhenti bekerja.
Formulir
otorisasi pengurangan.
Formulir ini digunakan untuk mengotorisasi pengurangan gaji, termasuk
jumblah pembebasan untuk pemotongan pajak pengasilan, 401(K) dan program
tabungan pension lainnya, obligasi tabungan A.S. serta iuran serikat pekerja.
Formulir
otorisasi tingkat pembayaran.formulir ini digunakan untk mengotorisasi tingkat
pembayaran.
Pencatatan
waktu (timekeeping) dan persiapan penggajian merupakan hal yang penting
dalam audit penggajian karena mempengaruhi secara langsung beban peggajian
dalam setiap periode. Untuk mencegah salah saji dalam empat aktivitas tersebut
diperlukan pengendalian yg memadai : (1) Penyiapan kartu waktu oleh karyawan,
(2) Pengikhtisaran dan penghitungan pembayaran kotor, pengurangan dan
pembayaran bersih, (3) Penyiapan cek gaj, dan
(4) Penyiapan catatan gaji.
Kartu
waktu (time card) Adalah
dokumen yang mengidentifikasi waktu per jam karyawan mulai dan berhenti bekerja
setiap hari serta jumlah jam kerja karyawa.
Tiket
waktu pekerjaan
Tiket waktu pekerjan adalah formulir yang menunjukkan pekerjaan mana yang
dikerjakan karyawan selama periode waktu tertentu.
Sebagaimana
diketahui, bahwa misi internal audit adalah untuk membantu manajemen dalam
melakukan perbaikan dan peningkatan pengelolaan aktivitas atau program agar
mencapai tujuan organisasi . Hal ini diwujudkan dengan jalan menilai dan
memberikan saran-saran kepada manajemen tentang cara melaksanakan tiap kegiatan
yang lebih ekonomis, lebih efisien, lebih efektif, lebih produktif, dan
ketaatan terhadap ketentuan yang berlaku . Agar dapat memberikan rekomendasi
tersebut, internal audit harus mempelajari menilai tingkat efisiensi, kehematan
(ekonomis) ketaatan, efektivitas, dan produktivitas objek yang diaudit dalam
mengelola dan mempertanggung jawabkan pelaksanaan aktivitasnya.
(Islahuzzaman:2005)
File Transaksi Penggajian. File
transaksi oleh komputer ini mencantumkan semua transaksi penggajian yang
diproses oleh sistem akuntansi selama suatu periode, seperti satu hari, minggu,
atau bulan. File tersebut berisi semua informasi yang dimasukkan ke dalam
sistem dan informasi tentang sietiap transaksi, seperti nama karyawan dan nomor
identifikasi, tanggal, pembayaran kotor dan bersih, berbagai jumlah pemotongan
pajak, dan klasifikasi akun atu klasifikasi.
Jurnal atau Daftar Penggajian. Laporan
ini dibuat dari file transaksi penggajian dan umumnya mencantumkan nama
karyawan, tanggal, jumlah penggajian kotor dan bersih, jumlah pemotongan, serta
klasifikasi setiap transaksi.
File Induk Penggajiam File Induk
Penggajian (payroll master file) adalah
file komputer yang digunakan untuk mencatat transaksi penggajian bagi setiap
karyawan dan mempertahankan total upah karyawan yang dibayar selama tahun
tersebut hingga tanggal saat ini.
Pembayaran Penggajian . pembayaran
diserahkan kepada karyawan sebagai pertukaran atas jasa yang dilaksanakannya.
Pembayaran dapat dilakukan dengan cek, tetapi biasanya disetorkan secara
langsung ke rekening bank setiap karyawan.
Rekonsiliasi Rekening Bank Penggajian.
Rekonsiliasi
bank independen merupakan hal yang penting bagi semua akun kas, termasuk
penggajian, untuk menemukan kesalahan dan kecurangan. Akun Penggajian imrest (imprest payroll account) adalah akun
penggajian terpisah di mana saldo bernilai kecil dipertahankan.
Penyiapan SPT Pajk Penggajian dan
Pembayaran Pajak
Sebagian
besar sistem penggajian yang terkomputerisasi menyiapkan SPT pajak penghasilan
dengan menggunakan informasi tentang transaksi penggajian dan file induk. Untuk
mencegah salah saji dan kewajiban pajak serta penalty yang potensial, individu
yang kompeten harus memverifikasi output secara independen.
Formulir W-2 Ini
adalah formulir yang dikirim ke setiap karyawan yang mengikhtisarkan
penghasilan karyawan selama tahun kalender, termasuk pembayaran kotor,
pemotongan pajak penghasilan, dan pemotongan FICA (jaminan social).
SPT Pajak Penghasilan Ini
adalah formulir yang diserahkan ke unit pemerintah local, Negara bagian, dan
federal untuk menunjukkan pembayaran pajak yang dipotong dan pajak perusahaan.
METODOLOGI UNTUK MERANCANG
PENGUJIAN PENGEDALIAN DAN PENGUJIAN SUBSTANTIF ATAS TRANSAKSI
Prosedur pengujian dan pengujian substantif
atas transaksi merupakan alat yang sangat penting untuk memverifikasi saldo
akun dalam siklus penggajian dan personalia. Walaupun pengujian pengendalian
dan pengujian substantif atas transaksi merupakan bagian yang paling penting
dalam menguji penggajian, pengujian dalam bidang ini biasanya tidak bersifat
ekstentif. Banyak audit menghadapi risiko salah saji yang material yang rendah
atau minimal, walaupun penggajian sering kalu menjadi bidang yang signifikan
dari total beban. Ada 3 alasan atas hal ini:
1. Karyawan
kemungkinan besar akan mengajukan keluhan kepada manajemen jika mereka dibayar
terlalu rendah
2. Semua
transaksi penggajian secara tipikal seragam dan tidak rumit
3. Transaksi
penggajian merupakan subjek audit pemerintah Negara bagian dan federal
menyangkut pemotongan pajak penghasilan, jaminan social, dan pajak
pengangguran.
Memahami Pengendalian Internal-Siklus
Penggajian dan Personalia
Harus
mengenali hal-hal berikut:
·
Pengendalian internal
bervariasi dari perusahaan ke perusahaan, karena itu auditor harus
mengidentifikas pengendalian, defisiensi yang signifikan, dan kelemahan yang
material untuk setiap organisasi.
·
Pengendalian yang akan
digunakan oleh auditor untuk mengurangi penilaian risiko pengendalian harus
diuji dengan pengujian pengendalian.
·
Jika auditor melaporkan
tentang keefektifan pengendalian internal terhadap pelaporan keuangan
·
Pengujian substantif
atas transaksi bervariasi tergantung pada risiko pengendalian yang dinilai dan
petimbangan audit lainnya
·
Pengujian pengendalian
dan pengujian substantif atas transaksi akan digabungkan jika memungkinkan dan
dilaksanakan dengan cara senyaman mungkin, dengan menggunakan program audit
format kerja.
Pemisahan Tugas yang Memadai. Pemisahan
tugas merupakan hal yang penting dalam siklus penggajian dan personalia,
terutama untuk mencegah pembayaran berlebih dan pembayaran kepada karyawan yang
tidak ada atau fiktif.
Pengendalian Kunci
Pengendalian kunci untuk siklus penggajian dan personalia dalah sebagai
berikut:
v
Pemisahan tugas yang memadai. Pemisahan tugas
diterapkan terutama untuk mencegah pembayaran berlebih dan pembayaran kepada karyawan yang tidak ada
atau fiktif. Fungsi penggajian harus independen dari bagian SDM yang
mengendalikan aktifitas penggajian kunci (seperti penambahan karyawan atau menghapus karyawan),
dan terpisah dari penyimpanan cek gaji yang telah ditandatangani.
v
Otorisasi yang tepat. Hanya bagian SDM yang boleh mengotorisasi untuk menambah
atau menghapus karyawan dari daftar penggajian atau mengubah tingkat upah serta
potongan. Penyelia karyawan berwenang untuk menentukan jumlah jam kerja,
terutama lembur harus diotorisasi oleh penyelia kamar.Persetujuan dapat
dibubuhkan dalam timecard atau dikecualikan untuk jam lembur saja.
v
Dokumen dan catatan yang memadai. Dokumen dan catatan yang memadai tergantung pada sifat dan sistem
penggajian. Kartu waktu atau catatan cocok digunakan untuk karyawan paruh waktu
atau yang dibayar per jam, namun tidak untuk karyawan tetap. Untuk karyawan
yang dibayar menurut tingkat potongan atau sistem intensif lainnya, diperlukan
catatan bentuk lainnya. Karena tujuan kelengkapan tidak terlalu diperhatikan,
dokumen yang telah dipranomori tidak terlalu diperlukan untuk sistem
penggajian.
v
Pengendalian fisik terhadap aktiva dan catatan. Akses ke cek gaji yang belum ditandatangani harus dibatasi. Cek harus
ditandatangani oleh karyawan yang bertanggungjawab, dan penggajian harus
didistribusikan oleh seseorang yang independen dari fungsi penggajian dan
pencatatan waktu. Setiap cek yang tidak dicairkan harus langsung disetor
kembali. Jika cek ditandatangani oleh mesin, maka akses ke mesin tersebut harus
dibatasi.
v Pengecekan yang
independen terhadap kinerja. Verifikasi terhadap
penghitungan penggajian harus independen. Seorang dari manajer atau karyawan
lain harus mereview output penggajian untuk melihat salah saji atau jumlah yang tidak biasa. Jika tenaga kerja
manufaktur mempengaruhi persediaan, atau
jika akumulasi biaya dihitung berdasarkan pekerjaan, maka dibutuhkan
pengendalian memadai untuk menghitung memferifikasi pembebanan yang tepat.
1.
Formulir dan Pembayar Pajak Penggajian
Dalam hal pajak, perlu diperhatikan pajak penggajian dan pemotongan pajak
lainnya. Jumlahnya seringkali material maupun karena kewajiban potensial akibat
lalai menyerahkan formulir pajak (SPT) tepat waktu akan menyebabkan kewajiban
yang berat.
v
Penyiapan formulir pajak penggajian. Sebagai pemahaman atas pengendalian internal, auditor harus mereview
setidaknya satu jenis formulir pajak penggajian. Jika klien lalai menyiapkan
laporan dengan benar, akan muncul kewajiban berupa pajak yang belum dibayar,
denda, atau bunga. Formulir pajak yang
dimaksud adalah pajak penghasilan (PPh). Jika auditor yakin bahwa SPT disiapkan
secara tidak benar, auditor butuh rekonsiliasi terinci atas informasi yang ada
di SPT dan butuh catatan penggajian. Indikasi penyajian tidak benar tersebut
mencakup pembayaran bunga dan denda masa
lalu akibat pembayaran yang tidak tepat, personil yang menyiapkan dokumen
tersebut adalah orang baru, tidak ada verifikasi internal, dan masalah arus kas
yang dikadapi klien.
v
Pembayaran potongan pajak penggajian dan pemotongan lainnya secara tepat waktu. Auditor harus menguji
apakah bagian penggajian telah menyetorkan potongan pajak atas karyawan,
walaupun biasanya dilakukan dari pengeluaran kas umum. Pengujian tersebut
termasuk potongan pajak, iuran pensiun, JHT, JKK, Potongan asuransi, dan
tabungan penggajian. Pertama tama, auditor harus tau aturan pajak nya
berdasarkan undang undang dan aturan turunannya, termasuk kontran kerja
karyawan. Setelah itu, auditor dapat dengan mudah untuk menentukan apakah klien
telah melakukan pepembayaran dengan
jumlah benar dan tepat waktu dengan membandingkannya dengan catatan penggajian.
2.
Persediaan dan Pertimbangan Kecurangan Penggajian
Auditor seringkali memperluas prosedur
audit penggajian jika penggajian mempengaruhi secara signifikan penilaian
persediaan, atau jika auditor menduga kemungkinan adanya transaksi yang curang
secara material, seperti karyawan fiktif atau
penipuan jam kerja.
v Hubungan Antara
Penggajian dan Penilaian Persediaan. Jika tenaga kerja merupakan bagian yang material dari penilaian persediaan,
auditor harus menekankan pada pengujian pengendalian internal terhadap
klasifikasi transaksi penggajian yang tepat. Jika karyawab harus
memperhitungkan semua waktunya maka pengujian yang bermanfaat adalah menelusuri
cataan jam bebeapa karyawan ke catatan biaya pekerjaan dan menelusuri dari
catatan biaya pekerjaan ke kartu waktu.
An audit committee is a committee of directors of an
organiza-tion with
specialresponsibilities to review
annual reports, ob-serve financial statements, and reveal
findings before submitted to the board of directors. The committee
assists the commissioner
board to monitor the processes
of financial statement
reporting by the
management to enhance the
credibility of the
financial report . AC func-tions
as evaluators and
advocates for the
stipulated accountingpolicies,
and they are
dependable in influencing
the approach of the company towards financial reporting,
the level of transparency, and the compliance
towards standards of
practices. An analysis provided
proof of positive relationships
between the presence of AC and
the quality of the financial
statement: deviation and
ad-justments in revenue
found in reports were
correctedin the next period, andthe potentia for
manipulation was minimal . (Islahuzzaman:2018)
Ø Persediaan dan Pertimbangan
Kecurangan Penggajian
·
Pengujian
atas Karyawan yang Tidak Ada
Mengeluarkan
cek gaji kepada individu yang tidak bekerja lagi untuk perusaahan (karyawan
yang tidak ada) sering kali diakibatkan oleh masih dibayarnya cek karyawan
padahal dia sudah berhenti bekerja . Biasanya orang yang melakukan jenis
penggelapan ini adalah klerk penggajian , mandor , rekan karyawan atau mungkin
mantan karyawan itu sendiri . Untuk menguji karyawan yang tidak ada , auditor
dapat menelusuri transaksi yang dicatat dalam jurnal penggajian ke departemen
sumber daya manusia untuk menentukan apakah karyawan telah benar-benar bekerja
selama periode penggajian .
·
Pengujian
atas Kecurangan Waktu
Kecurangan
waktu terjadi apabila seorang karyawan melaporkan waktu yang lebih banyak dari
yang sebenarnya dikerjakan . Karena kurangnya bukti yang tersedia , biasanya
sulit bagi auditor untuk mengungkapkan kecurangan waktu . Salah satu
prosedurnya adalah merekonsiliasi total jam yang dibayar menurut catatan
penggajian dengan catatan jam kerja yang independen , seperti sering kali
diselenggarakan oleh pengendalian produksi .
·
Laporan
beban yang Curang
Penggantian
atas beban perjalanan dan hiburan adalah bagian dari siklus akuisisi dan
pembayaran ; namun , auditor sering kali melakukan prosedur tambahan sebagai
bagian dari pengujian penggajian dan personalia . Pemalsuan laporan beban oleh
manajemen dapat menjadi indikator diabaikannya pengendalian internal dan
potensi kecurangan di area lainnya . Akibatnya , auditor harus memberikan
perhatian khusus pada laporan beban perjalanan dan hiburan bagi pejabat dan
direktur serta harus melakukan pengujian dengan memverifikasi persetujuan yang
tepat dan tujuan dari perjalanan bisnis , memeriksa tanda terima pendukung dan
menentukan apakah penggantian memang ada dalam pedoman perusahaan .
Ø Metodologi Untuk
Merancang Pengujian Atas Rincian Saldo
Selama
kedua tahap audit yang pertama , auditor menilai resiko pengendalian dan
melaksanakan pengujian pengendalian serta pengujian substantif atas transaksi .
Setelah menyelesaikan pengujian tersebut dan menilai kemungkinan salah saji
akun laporan keuangan dalam siklus penggajian dan personalia , auditor akan
mengikuti metodologi untuk merancang pengujian atas rincian saldo .
·
Mengidentifikasi
Risiko Bisnis Klien yang Mempengaruhi Penggajian (Tahap 1)
Risiko
bsinis klien yang signifikan yang mempengaruhi penggajian tidak mungkin terjadi
pada sebagian besar perusahaan . Aakan tetapi , risiko bisnis klien itu mungkin
saja terjadi pada kesepakatan kompensasi yang kompleks , yang mencakup bonus
dan rencana opsi saham serta kesepakatan kompensasi yang ditangguhkan lainnya .
Seabagai contoh , banyak perusahaan teknologi dan lainnya menyediakan opsi
saham yang ekstensif sebagai bagian dari paket kompensasinya untuk karyawan
kunci yang secara signifikan mempengaruhi beban kompensasi dan ekuitas pemegang
saham .
·
Menetapkan
Materialitas Kinerja dan Menilai Risiko Inheren (Tahap 1)
Kebanyakan
perusahaan memiliki sejumlah besar transaksi yang melibatkan penggajian ,
sering kali dengan total nilai yang besar . Akan tetapi , akun-akun neraca
biasanya tidak berjumlah signifikan , kecuali tenaga kerja yang dibebankan ke
persediaan .
Selain
potensi kecurangan , risiko inheren umumnya juga rendah bagi semua tujuan audit
yang berkaitan dengan saldo . Jika sebagian besar transaksi melibatkan kas ,
ada risiko inheren berupa kecurangan penggajian . Karena itu , auditor sering
kali mempertimbangkan pentingnya tujuan audit yang berkaitan dengan transaksi
keterjadian .
Selain
potensial kecurangan, risiko inheren umumnya juga rendah bagi semua tujuan
audit yang berkaitan dengan saldo. Jika sebagian besar transasksi melibatkan
kas, ada risiko inheren berupa kecurangan penggajian. Auditor dapat
mengidentifkasi masalah yang berhubungan dengan penggajian yang kompleks,
seperti rencana kompensasi berdasarkan saham, yang dapat meningkatkan risiko
inheren yang berhubungan dengan akuntansi dan pengungkapan kesepakatan
tersebut.
A company is subject to present a financial statement
with quality as its responsibility to authorities. The Financial Accounting
Standards [28] establishes qualitative characteristics to be obtained in
accounting information commonly used in decision making processes. (Islahuzzaman:2018)
Ø Menilai Risiko
Pengendalian dan Melaksanakan Pengujian yang Terkait (Tahap I dan II)
Menggunakan penilaian risiko
pengendalian dan pengujian pengendalian serta pengujian substantif atas transaksi
yang berhubungan.
Melaksanakan
Prosedur Analitis (Tahap III)
|
Prosedur Analitis
|
Salah Saji yang Mungkin
|
|
Membandingkan saldo akun beban penggajian dengan tahun-tahun
sebelumnya(disesuaikan dengan kenaikan tingkat upah dan kenaikan volume)
|
Salah saji akun beban penggajian
|
|
Membandingkan tenaga kerja langsung sebagai persentase dari pennjualan
dengan tahun-tahun sebelumnya.
|
Salah saji tenaga kerja langsung dan persediaan
|
|
Membandingkan beban komisi sebagai persentase dari penjualan dengan
tahun-tahun sebelumnya.
|
Salah saji beban komisi dan kewajiban komisi
|
|
Membandingkan beban pajak penggajian sebagai persentase dari gaji dan
upah dengan tahun-tahun sebelumnya (disesuaikan dengan perubahan tarif
pajak).
|
Salah saji beban pajak penggajian
dan kewajiban pajak penggajian
|
|
Membandingkan akun pajak penggajian akrual dengan tahun-tahun
sebelumnya.
|
Salah saji pajak penggajian akrual dan beban pajak penggajian
|
Ø Merancang dan
Melaksanakan Pengujian atas Rincian Saldo untuk Akun Kewajiban dan Beban (Tahap
III)
Verifikasi akun kewajiban yang
berkaitan dengan penggajian yaitu beban
penggajian akrual (accrued payroll
expense), biasanya bersifat langsung jika pengendalian internal telah
beroperasi secara efektif. Dua tujua audit yang berkaitan dengan saldo yang
utama dalam menguji kewajiban penggajian adalah:
1. Akrual
dalam neraca saldo telah dinyatakan pada jumlah yang benar (keakuratan)
2. Transaksi
dalam siklus penggajian dan personalia telah dicatat pada periode yang benar
(pisah batas).
Akun
kewajiban yang utama dalam siklus penggajian dan personalia:
1. Jumlah
Potongan dari Gaji Karyawan
Pajak
penggajian yang dipotong tetapi belum diayar kepada pemerintah dapat diuji
dengan membandingkan saldonya dengan jurnal penggajian, formulir pajak
penggajian yang dibuat pada periode selanjutnya, dan pengeluaran kas periode
selanjutnya. Pos-pos yang dipotong lainnya seperti tabungan pension, iuran
sertifikat pekerja, obligasi tabungan, dan asuransi dapat diverifikasi dengan
cara yang sama.
2. Gaji
dan Upah Akrual
Gaji
dan upah akrual terjadi setiap kali karyawan belum menerima upah yang telah
menjadi haknya selama beberapa hari atau jam terakhir hingga periode
selanjutnya. Pisah batas dan keakuratan yang benar untuk gaji serta upah akrual
tergantung pada kebijakan perusahaan. Beberapa perusahaan menghitung jam kerja
yang benar-benar dihasilkan selama periode berjalan dan dibayarkan pada periode
selanjutnya.
Setelah
auditor menentukan kebijakan perusahaan untuk mengakrualkan upah dan mengetahui
bahwa hal tersebut konsisten dengan tahun sebelumnya, prosedur audit yang tepat
untuk menguji pisah batas dan keakuratan adalah menghitung ulang akrual klien.
Salah saji yang paling mungkin dari setiap signifikansi saldo adalah kelalaian
untuk memasukkan jumlah hari yang tepat yang telah dihasilkan tetapi belum
dibayar.
3. Komisi
akrual
Dalam
memverifikasi komisi akrual, hal pertama yang perlu dilakukan adalah menentukan
sifat perjanjian komisi dan kemudian menguji perhitungannya berdasarkan
perjanjian tersebut. Auditor harus membandingkan metode untuk mengakrualkan
komisi dengan tahun-tahun sebelumnya demi tujuan konsistensi.
Menurut
Flamholtz (1997); HRA means accounting
for people as an organizational resources (ASDM berarti akuntansi untuk manusia
sebagai suatu sumber dari organisasi). Demikian pula Cashin dan Polimeni
(Tunggal, 1994: 3), mendefinisikan ASDM sebagai The recording, management, and reporting of personnel cost.
Biaya-biaya yang dikeluarkan oleh
perusahaan dan organisasi yang lain untuk merekrut, memilih, mempekerjakan,
melatih dan mengembangkan HA, yang juga berkaitan dengan pengukuran nilai
ekonomis dari pekerja/pegawai suatu organisasi. (Islahuzzaman: 2006)
Ø Merancang dan
Melaksanakan Pengujian atas Rincian Saldo untuk Akun Kewajiban dan Beban (Tahap
III) (Lanjutan)
Bonus Akrual.
Pada banyak perusahaan, bonus akhir tahun yang belum dibayar kepada para
pejabat dan karyawan merupakan pos yang sangat besar sehingga kelalaian untuk
mencatatnya dapat menimbulkan salah saji material.
Pembayaran Cuti
Liburan, Cuti Sakit, atau Tunjangan Akrual Lainnya.
Akrual dari kewajiban-kewajiban yang relatif konsisten dengan tahun sebelumnya
merupakan pertimbangan yang paling penting saat mengevaluasi kewajaran
jumlahnya. Kebijakan perusahaan harus sesuai dengan standar akuntansi mengenai
absen yang diberi kompensasi.
Pajak Penghasilan
Akrual. Pajak penggajian seperti FICA dan
pajak pengangguran negara bagian serta federal, bisa diverifikasi dengan cara
memeriksa formulir pajak yang disiapkan pada periode selanjutnya untuk
menentukan jumlah yang sudah harus dicatat sebagai kewajiban pada tanggal
neraca.
Pengujian atas Rincian
Saldo untuk Akun Beban. Beberapa akun pada
laporan laba rugi dipengaruhi oleh transaksi penggajian. Pada pos ini yang paling
penting yaitu gaji dan bonus pejabat, gaji kantor, gaji komisis penjualan,
serta tenaga kerja manufaktur langsung. Biaya dapat dikelompokan lebih lanjut
menurut divisi, produk, atau cabang. Tunjangan atau manfaat seperti asuransi
kesehatan dapat dimasukkan ke dalam kelompok beban.
Kompensasi Pejabat.
Auditor harus memferivikasi apakah total kompensasi pejabat merupakan jumlah
yang diotorisasi oleh dewan direksi, karena gaji dan bonusnya harus dimasukkan
dalam form 10-K SEC dan SPT pajak penghasilan federal.
Komisi.
Beban komisi total dapat diverifikasi dengan mengalikan tingkat komisi pada
setiap jenis penjualan dengan jumlah penjualan dalam kategori tersebut. Jika
informasi yang diinginkan tidak tersedia, mungkin diperlukan pengujian
pembayaran komisi tahunan atau bulanan untuk tenaga penjualan tertentu dan
menelusuri total pembayaran komisi.
Beban Pajak Penggajian.
Beban pajak penggajian untuk tahun
berjalan dapat diuji dengan merekonsiliasi total penggajian disetiap formulir
pajak penggajian dengan total penggajian untuk seluruh tahun. Lalu Total pajak
penggajian dapat dihitung ulang dengan mengalikan tingkat yang sesuai dengan
penggajian kena pajak.
Total Penggajian.
Pengujian yang sangat berhubungan dengan pengujian pajak penggajian yaitu rekonsiliasi
total beban penggajian dalam buku besar umum dengan SPT pajak penggajian dan
formulir W2. Tujuan dari pengujian ini adalah untuk menentukan apakah transaksi
penggajian dibebankan kedalam akun non penggajian atau sama sekali tidak
dicatat dijurnal penggajian.
Tenaga Kerja Kontrak.
Untuk mengurangi biaya penggajian, banyak organisasi yang melakukan kontrak
dengan organisasi luar untuk menyediakan staf. Individu yang menyediakan jasa
dipekerjakan oleh organisasi luar.
Tujuan Penyajian dan
Pengungkapan. Pengungkapan yang diperlukan
untuk transaksi siklus penggajian dan personalia tidaklah mendalam. Akan
tetapi, beberapa transaksi yang kompleks, seperti opsi saham dan rencana
kompensasi pejabat eksekutif lainnya mungkin memerlukan pengungkapan catatan
kaki. Auditor dapat menggabungkan prosedur audit yang berhubungan dengan
keempat tujuan penyajian dan pengungkapan dengan pengujian atas rincian saldo
akun kewajiban dan beban.
Arens,
A.Alvin, Elder, J.Randal, Beasley, S.Mark. 2008. Auditing and Assurance Service
an Integrated Approach. 12th Edition, Upper Sadel River, New Jersey, Pearson
Education International.
Islahuzzaman.
(2007). Akuntansi Sumber Daya Manusia Dan
Kendala Dalam Penerapannya. Diakses pada tanggal 21 April 2019.
Islahuzzaman (2005). Ruang Lingkup Tugas Audit Internal. Diakses
pada tanggal 28 April 2019.
Islahuzzaman
dkk. (2018). The Impact of Audit Committee and Internal Audit towards Financial
Statement Quality: External Audit and Corporate Governance as Intervening
Variables. International Journal of
Engineering & Technology, 1. Diakses pada tanggal 19 Maret 2019
Islahuzzaman dkk. (2018). The Impact of Audit Committee and Internal Audit
towards Financial Statement Quality: External Audit and Corporate Governance as
Intervening Variables. International Journal of Engineering & Technology,
1. Diakses pada tanggal 23 April 2019
Islahuzzaman (2006). Akuntansi Sumber Daya Manusia dan Kendalan Dalam
Penerapannya. Jurnal Bisnis, Manajemen dan Ekonomi 8. Diakses pada tanggal 19 April 2019
Komentar
Posting Komentar